Selasa, 17 Mei 2016

Bagaimana Anatomi Seksual Laki-laki?





Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari sepasang testis (buah pelir), saluran vas deferens, kelenjar dan penis. Buah pelir atau testis adalah bagian menggantung di bawah penis sebagai tempat di mana sperma dan beberapa hormon seks diproduksi (hormon testoreon dan estrogen, androsterone, dan lainnya). Bukan tanpa alasan testis terletak menggantung diluar tubuh manusia. Tidak lain karena membuat testis lebih dingin. Jika di dalam tubuh, testis akan dalam kondisi lebih panas sehingga sperma yang dihasilkan akan rusak. Sperma berukuran antara 0,04 sampai 0,06 mm. Jadi, 1 mm3 mengandung sekitar 60 ribu sperma.


Kelenjar seksual (yang paling dikenal adalah kelenjar prostat) adalah tempat diproduksinya semen, yakni cairan-cairan yang membungkus sperma. Cairan putih yang dikeluarkan laki-laki saat ejakulasi adalah cairan semen. Sekitar 1% diantaranya adalah sperma. Jumlahnya kira-kira antara 200-400 juta sperma setiap kali ejakulasi. Saluran vas deferens adalah saluran semen keluar menuju uretra di dalam penis. Uretra menjadi saluran terakhir semen keluar dari tubuh. Uretra sendiri berfungsi ganda. Tidak hanya semen yang dikeluarkan, tapi juga air kencing (urine).

Salah satu kelenjar yang memiliki peran penting adalah kelenjar cowsper. Kelenjar ini menghasilkan zat untuk membersihkan saluran uretra dari air kencing. Kadangkala dalam jumlah yang sedikit, ada juga spermanya. Jika Anda laki-laki, Anda tentu tahu adanya cairan bening yang keluar sebelum Anda ejakulasi. Itulah cairan yang berasal dari kelenjar cowsper. Sisa-sisa air kencing dalam uretra dibersihkan olehnya. Jika tidak, sperma bisa mati ketika melewati uretra.

Pada saat laki-laki terangsang, penis mengalami ereksi atau membesar dan mengeras sehingga memungkinkan penetrasi ke dalam vagina perempuan. Tanpa adanya ereksi, adalah muskil penis bisa melakukan penetrasi ke dalam vagina. Ereksi penis dimungkinkan karena penis terdiri dari 2 silinder, yakni korpus kavernosus (corpora carvenosa) dan korpus spongiosus. Diantara sel dalam korpus kavernosus terdapat rongga, di mana tatkala terangsang rongga itu dialiri darah sehingga penis membesar. Setelah ejakulasi atau keluarnya semen, darah akan keluar dari penis sehingga penis akan kembali mengecil dan lemas seperti sedia kala


Tidak ada komentar:

Posting Komentar