Selasa, 17 Mei 2016

Gangguan Seksual



Gangguan seksual adalah gangguan yang dialami seseorang sehingga tidak dapat memperoleh kepuasan seksual. Berdasarkan gangguan yang terjadi, gangguan seksual dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok berbeda, yakni kesulitan mencapai orgasme, hambatan dorongan seksual, dan hambatan melakukan hubungan seksual.




1. Hambatan mencapai orgasme

Jenis gangguan ini umum terjadi, yakni jika seseorang tidak mampu mencapai orgasme seperti yang diharapkan oleh dirinya sendiri maupun oleh pasangannya. Bukan karena tidak atau kurang berhasrat, tetapi karena adanya kendala fisik atau psikologis sehingga sulit orgasme. Pada laki-laki ada dua jenis disfungsi jenis ini yakni ejakulasi dini dan ejakulasi terlambat (terlalu lama). Sedangkan pada perempuan dikenal sebagai female orgasmic disorder (gangguan orgasme perempuan).

Ejakulasi dini. Inilah gangguan seksual pada laki-laki yang sangat terkenal. Ejakulasi dini artinya adalah ejakulasi sebelum, pada saat atau segera setelah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Penderitanya mengeluarkan cairan semen sangat cepat. Oleh sebab itu pasangannya bisa sangat tidak puas. Diperkirakan 30% laki-laki mengalami gangguan ini.

Ejakulasi terlambat. Berbalik dengan ejakulasi dini, ejakulasi terlambat justru sangat lama. Bahkan ada yang sampai berpuluh-puluh menit melakukan penetrasi ke dalam vagina tetap belum bisa ejakulasi. Ejakulasi terlambat sangat mengganggu perempuan karena lama kelamaan akan merasakan sakit pada vagina.

Gangguan orgasme perempuan. Orgasme yang terhambat adalah suatu kelainan di mana seorang perempuan tidak pernah mengalami orgasme, atau orgasmenya tertunda lebih lama daripada yang diinginkan olehnya dan oleh mitra seksualnya, atau sulit mencapai orgasme meskipun rangsangannya sudah memadai.

2. Hambatan dorongan seksual

Hambatan ini ditandai dengan kurangnya minat terhadap seks. Seseorang benar-benar kurang atau tidak tertarik sama sekali terhadap seks. Pada umumnya kaum perempuan lebih banyak yang menderita hambatan jenis ini ketimbang laki-laki. Ada istilah khusus untuk perempuan yang tidak tertarik seks, yakni frigiditas. Penderitanya sangat dingin terhadap seks. Sebagian bahkan sampai membenci seks. Istilahnya adalah aversi seksual. 

3. Hambatan melakukan hubungan seksual

Gangguan ini ditandai dengan kurangnya kemampuan untuk berhubungan seks. Penderitanya kesulitan dalam melakukan hubungan seksual. Laki-laki mengalami gangguan ereksi dan perempuan mengalami vaginismus atau gangguan lubrikasi vagina. Ada juga dispareunia atau hubungan seksual menyakitkan.

Gangguan ereksi. Istilah lain untuk gangguan ereksi yang lebih dikenal adalah impotensi. Penisnya sulit atau bahkan tidak bisa ereksi sama sekali. Tidak bisa ‘hidup’ meskipun hasrat seksualnya menggelegak. Gejala ini sangat banyak terjadi dan paling ditakuti kaum laki-laki. Disinyalir, pada umur 50-an sekitar 30% laki-laki mengalami gangguan impotensi.

Vaginismus. Penderita vaginismus mengalami kontraksi yang tidak disadari pada otot vagina bagian bawah yang menghalangi masuknya penis ke dalam vagina. Hal tersebut terjadi jika perempuan secara tak sadar ingin mencegah penetrasi penis. Mungkin karena khawatir hamil atau mengalami ketakutan lain.

Dispareunia. Inilah istilah untuk Anda yang mengalami rasa nyeri pada kelamin atau di dalam panggul saat melakukan hubungan seksual. Perempuan maupun laki-laki bisa mengalaminya. Namun perempuan lebih umum menjadi penderita. Biasanya dispareunia disebabkan karena penyakit, namun bisa juga karena luka, lecet atau gangguan fisik lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar